Cerpen fiksi

Aurora

    Aku satu-satu1nya yang tersisa di rasku. Namaku Krul aku berasal dari ras Aurora. Rasku habis di bantai ras Dark ville. Tapi, bukan ras Aurora namanya kalau menyerah begitu saja. Aku menjadi seorang kesatria Aurora tangguh. Aku tumbuh cepat sekali karena aku adalah Royal Aurora. Aku pergi mengumpulkan pasukan di bumi. 

   Aku memutuskan mencari pasukan dari bangsa Elf, mengingat aliansi Elf dengan Aurora. Aku bertemu 200 Elf yang kewalahan melawan 5000 Orc. Orc adalah bangsa berwajah jelek sekali yang menjalin aliansi dengan Dark ville. Aku membantu mereka dan Orc yang tersisa lari tunggang langgang. Elf yang tersisa nembawaku ke kerajaan. Mereka menceritakan semuanya. Raja Elf bersedia memberi 800 prajurit Elf. Aku senang karena panahan Elf sangat akurat. 

   Tapi impian melawan Dark ville sangat sulit, mereka menguasai Necromancy, sihir membuat bangsa Undead. Aku mendengar cerita pedang Golden Aurora, pedang yang mampu menghajar 10.000 prajurit dalam sekali tebas. Dua Elf bersedia membantuku. Namanya Alfred dan Jarry. Aku memutuskan mencari sekutu dari bangsa Dwarf. Kami bertemu 100 orang, tapi dari bangsa Undead. “Hati-hati” perintahku. Aku melihat seseorang. “Astaga!” jeritku. Tentu saja aku menjerit. Anne, saudara sepupuku sendiri, mengkhianatiku dan berpihak pada Dark ville. Kami menghajar Undead dengan mudah. “Kau pengkhianat, Anne!” teriakku. Kami bertarung mati-matian, sementara Jarry dan Alfred melawan Orc yang datang entah dari mana. Raja Dwarf datang membawa 600 prajurit. Anne dan pasukan Orc lari tunggang langgang. 

   Setelah si pengkhianat dan pasukan jeleknya itu lari, Dwarf bersedia membuat aliansi denganku dan Elf. Dormen, seorang Dwarf mengikutiku. Aku melanjutkan perjalanan, walau masih dendam pada Anne. Aku menuju kerajaan manusia. “Ada apa, Tuan Raja?” tanyaku. Ia memberiku sebuah surat yang memaksa manusia bergabung dengan Dark ville atau Putri Alice akan dibunuh. Aku mengirim Phoenix untuk mengintai, ada 30 orang, ditambah Anne, mengawal sang Putri. 

   Repotnya, Anne sudah minum Cairan Aurora Emas, memberikan kekebalan terhadap hampir semua senjata. Cambuk perak, senjata yang bisa menembusnya, ada padaku. Sampai di sana, aku mencambukinya habis-habisan. Tapi aku tidak membunuhnya. Aku tahu dia tahu sesuatu. Anne kubawa ke ruang interogasi. Tangan dan kakinya kuikat pada sebuah salib. Dia kuberi pakaian setipis dan sependek mungkin dan ruangan kubuat sedingin mungkin. Rupanya Anne pantang menyerah! Sekitar 50 kali kucambuki baru dia mau ngomong, bahwa Dark ville sedang siap-siap menyerang bumi. Ia kubiarkan kedinginan sampai mati (memang sadis). 

   5 juta prajurit Elf, manusia, dan Dwarf bersiap melawan 7 juta Dark ville dan sekutunya. Aku membantu seekor naga sakti untuk mendapat bantuan sang naga. Naga tersebut bersedia membantu setelah aku menghajar Jarkins, seorang penyamun yang mencuri hartanya. Ternyata, 1 juta kaum Aurora hidup selama ini. Aku datang ke medan perang membawa bala bantuan. Aku mendapat pedang Golden Aurora. Aku melawan naga kepala tujuh dengan pedang itu. Sang pemimpin itu kalah, dan semua orang hidup dengan bahagia.

Share this:

Khoirul Efendi

Kadang ku merasa kisah hidupku tidak seindah dan semulus orang lain, ketika orang lain mendapatkan kesenangannya disitu pula aku merasa hidupku sangat suram. Aku sadar sekarang,bukan hidupku yang suram tapi rasa bersyukurku yang kurang dan aku berharap ada seseorang yang merangkulku untuk membantuku menghadapi cobaan hidup sampai akhir hayat :>

0 comments:

Posting Komentar